10 Oktober, 2009

Jatuh Cinta sejak Datang

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009


JAKARTA - Menjadi Miss Universe 2009 membuat Stclamn Fcmandez harus berkeliling ke berbagai negara. Tugas itu dilakoninya dengan senang hati. Sejak kecil, perempuan asal Venezuela tersebut memang bercita-cita keliling dunia. "Saya sangat senang dengan kegiatan ini karena bisa bertemu banyak orang," kata perempuan kelahiran 4 September 1990 itu dalam bahasa Spanyol saat jumpa pers di Hotel Nikko, Jakarta, kemarin (9/10).

Meski belum mengenal budaya dan kehidupan Indonesia, Fernando; menyebut sudah jatuh cinta pada negeri ini. Perasaan itu mulai muncul sejak dia turun dari pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu lalu (7/10). Berbagai sambutan hangat membual dia merasa tersanjung.

"Rencananya, saya berada di Indonesia sampai sepuluh hari ke depan.

Setelah itu, saya kembali pulang Sebenarnya, saya ingin lebih lama di sini karena rasanya sangat menyenangkan. Orang-orangnya ramah sehingga saya tak ingin cepat pulang," ujar perempuan yang mendapatkan rumah dinas di New York setelah memenangi gelar Ratu Sejagat tersebut.

Kendati selalu memperoleh berita buruk tentang keadaan di Indonesia, dia mengatakan tidak takut sama sekali. "Saya begitu bersemangat datang ke lndone-sia," ujar perempuan yang datang atas undangan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) itu.

Ditemani Putri Indonesia 2008

Zivanna Lctisha Siregar, Feman-dcz akan menjalani setumpuk kegiatan selama di sini. "Tapi, rasanya pasti masih kurang. Semoga bisa datang ke sini lagi," ucap Femandcz yang tadi malam turut menyemaikan mahkota pemenang Putri Indoncsiu 2009 itu. (ummjpnn a i)

Jaksa yakin Jerat Antasari

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009


Keppres Pemberhentian Terbit Hari Ini


JAKARTA - Sidang perdana Antasari dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Kamis (8/10), masih menyisakan perdebatan. Itu terkait dengan surat dakwaan Antasari yang menguraikan perbuatannya di kamar 803 Hotel Gran Mahakam, Jakarta, bersama Rani Juliani, sekitar Mei 2008. Dalam dakwaan, disebutkan detil perbuatan Antasari yang mengajak berhubungan intim istri Nasrudin itu. .

Namun jaksa kukuh bahwa dakwaan itu sesuai dengan berkas perkara yang diterima dari penyidik. "Kami tidak me-ngarang (cerita)," kala ketu! JPU Cirus Sinaga di Kejaksaan Agung, kemarin (9/10). Dia menyebut, dakwaan sudah disusun dengan bahasa sederhana.

Mengapa tidak cukup disebut Antasari melakukan perbuatan asusila" Cirus malah balik bertanya. "Asusila itu-apa" Semakin nggak jelas. Asasila itu banyak." kata Cirus.

Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) Kamal Sofyan mengatakan, perbuatan Antasari- disebutkan karena menjadi latar belakang pembunuhan. "Itu sebagai penghubung, apa yang menjadi penyebabnya," kata Kamal usai salat Jumat ifi Masjid Baitul Adli, Kejagung


Mantan Kajati Jabar itu membantah jika dakwaan hanya berdasarkan keterangan Rani. Selain itu. jaksa juga mengaku memiliki bukti rekaman. "Ada data-data yang dikumpulkan. Nanti semua dirangkaikan," urai Kamal


Saat ditanya tentang Kapolri yang disebut dalam dakwaan Antasari, Kamal awalnya menolak mengomentari.

Namun saal didesak. Kamal mengatakan, tim yang dibentuk adalah dalam rangka pcnga-duan karena ada ancaman. "Jangan dikait-kaitkan begitu. Beda ilu versinya," katanya, dalam dakwaan, tim bentukan Kapolri diketuai oleh Kombes Pol Chairul Anwar.

Suratdakwaan Antasari memang cukup mengagetkan. Sebab jaksa menyebutkan adegan demi adegan antara Antasari dan Rani di Hotel Gran Mahakam. Mulai memijit hingga memegang alat viial.

Mcnurut kuasa hukum Antasari, dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum (JPU) sangat lemah untuk menjerat Antasari dalam kasus pembunuhan itu. keterangan juga hanya berdasar kesaksian Rani. "Membuat dakwaan itu seperti untuk merusak kredibilitas Pak Antasari," kata Maqdir Ismail, salain satu kuasa hukum Antasari.

Di bagian lain. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin telah menerima suratpenetapan terdakwa Kelua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar. Dengan demikian. Keppres pemberhentian tetap Antasari akan terbit dalam waktu paling lambat sehari sejak surat dan Kejagung diterima.

Jaksa Agung Hendarman Su-panji kemarin juga menghadap presiden di Puri Cikeas, Bogor. Juga hadir, Menko Polhukam Widodo AS. Mcnkum HAM Andi Matalatta. Merrscsncg Hatta Rajasa, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, dan Panglima TNI Djoko Santoso.

Staf Khusus Kepresidenan bidang Hukum Denny Indrayana mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Setneg untuk penerbitan Keppres pemberhentian ictap Antasari. "Secara resmi sudah kita terima pagi ini (kemarin pagi. Red) dari Kejaksaan, dan sekarang sedang disiapkan rancangan keputusan presidennya." kata Denny.

UU KPK menyebutkan, setelah ditetapkan status terdakwa, pimpinan KPK harus berhenti leiap. "Yang dibutuhkan hanya menyiapkan rancanganannya. Supaya lengkap bahasa-bahasa hukumnya," katanya.

Denny mengatakan, pemerintah akan bergerak lahap demi tahap dalam mengisi kepemimpinan di KPK. "UU mengatakan, setelah kekosongan tetap pemberhentian Antasari, setelah itu ada proses seleksi, kemudian Ht and proper DPR. Seluruh prosesakan mcmbuiuhkan waktu enam bulan," kala Denny. Saal ini, melalui Perppu, untuk sementara wakiu Antasari digantikan Tumpak H. Panggabean.

Jaksa Kembalikan


Berkas Chandra Hamzah


Sementara itu penyidik Mabes Polri harus bekerja keras lagi unigk membual berkas perkara Wakil Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M. Hamzah bisa dilimpahkan ke tahap penuntutan Itu setelah Kejaksaan Agung mengembalikan berkas perkara ku penyidik karena dinyalakan belum lengkap.

Berkasnya belum lengkap. Nanti akan disusul petunjuk-petunjuk yang akan dilengkapi penyidik." kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Marwan Effendy di Kejagung, kemarin (9/10). Saat ini, jaksa tengah merumuskan petunjuk bagi penyidik.

Sesuai dengan berkas nomor Pol BP/09/X/Pidkor WWC tanggal 2 Oktober 2009, Chandra disangka dengan dengan dua pasal. Yakni pasal 23 UU Pemberantasan Tipikor jo pasal 421 KUHP. Selain itu juga pasal 12 huruf (e)jo Pasal 15 UU Pemberantasan Tipikor.

Marwan menjelaskan, kekurangan dalam berkas terdapat pada pasal 12 huruf (c). "Ada unsur-unsur yang harus diperlajam. Misamya dilengkapi dengan alat bukti," kala mantan Kajati Jatim ilu.

Seperti diketahui, -Chandradisidik terkait kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dan suap. Terkait dengan berkas Bibit S. Riyanto dalam kasus yang sama, Marwan mengatakan, pihaknya belum menerima pelimpahan dan penyidik.

Sceara terpisah, kemarin penyidik kembali memeriksa saksi dalam kasus yang melibatkan Chandra dan Bibit itu. Saksi yang diperiksa adalah An Muladi, yang disebut-sebut menyerahkan uang Muip dan Anggoro Widjojo kepada pimpinan KPK.

Namun pemeriksaan tersebut mendapat protes dari kuasa hukum Ari, Sugeng Teguh Santosa. "Kami dilarang mendampingi klien kami," kata Sugeng, kemarin. Alasan penyidik, kata dia. saksi tidak perlu didampingi pengacara. "Kami menyatakan keberatan." tegas dia.

Sugeng menduga, keterangan Ari akan dikonfrontir dengan keterangan Anggodo Widjojo, adik Anggoro. Sebab, pada saat bersamaan. Anggodo juga diperiksa penyidik. "Kami tidak mengetahui isi pemeriksaan karena dilarang. Ini menimbulkan pertanyaan bagi kami," keluh Sugeng.

Dalam kasus suap terhadap KPK, Ari disebut menyerahkan uang dari Anggodo untuk pimpinan KPK. Namun hal itu dibantah. Sfcbab Ark tidak menyerahkan langsung, melainkan melalui pengusaha bernama Yulianto alias Anto, (fal/sof)

Pintu Kamar Hanya Dibuka Seperempat

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009


PINTAR benar Fajar, kurir Syaifuddin Zuhri mcmrlih lokasi persembunyian. Mcnyaru bersama puluhan mahasiswa di rumah kos dua lantai di RT 2 RW 3, Cempaka Putih, Ciputat. Daerah itu memang lokasi kos yang sangat padat di sekitar kampus IJIN Syarif Hidayatullah.

"Orangnya ramah, kalau bertemu sering menyapa," kata


Usep Muzani, penghuni kamar nomor 14 icpatdi samping kamar (empat kedua teroris tertembak. "Tapi, setahu saya hanya Sony," katanya.

Sony adalah Fajar, warga Mar-garahayu. Bekasi. Dia adalah pelapis terakhir duo Syahrir-Syaifuddin. "Saat penggerebekan saya baru mau salat Jumat." katanya.

Tapi, Usep dan dua orang temannya terjebak di dalam karena mendengar suara ribut polisi.

"Brakk, saya kira suara molor jatuh di lantai bawah, tcmyata pintu samping didobrak," katanya. (Camar di kontrakan itu berukuran 3x4 dengan kamar mandi di dalam. Ada wastafel dan hanya satu pintu keluar masuk, "hanya melalui lorong," katanya.

Usep mengaku sering bertemu Sony. "Tapi hanya sekedar salam saja. Dia sering nawarin makan tapi ya hanya basa-basi," ujarnya. Di rumah kos milik Haji Jatna bertarif Rp 480 ribu sebulan itu penghuni jarang berinteraksi. "Semua kamar penuh, ada yang diisi dua orang atautiga orang," katanya.

Terakhir dia melihat Sony Selasa (6/10) lalu. "Setelah itu nggak tahu lagi. Pintunya terus tertutup seperti tidak ada orang." katanya. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah itu juga belum penuh masuk ke dalam kamar nomor 15. "Pintunya hanya dibuka seperempat saja. Saya sungkan untuk masuk." katanya.

Nasrullah penghuni yang lain menuturkan. Sony sering memesan makan dan litip dibelikan galon Aqua. "Tapi hanya saya taruh di depan pintu kamar saja.dia ambil sendiri masuk." katanya.

Di kos itu mereka bebas keluar masuk 24 jam. "Masing-masing bawa kunci sendiri," katanya.

Mereka membayar kos tiap bulan ke pengelola bernama Suwarni yang sering dipanggil Budhc. "Jadi, hampir tidak saling mengenal akrab," katanya.

Haji Ibrahim warga RT 2 yang rumahnya tepat di belakang komplek kos berlantai dua itu mengaku sejak Sabtu memang wajah baru sering muncul di sekitar rumahnya. "Badannya tinggi-tinggi, saya kira mereka itu intel polisi," katanya.

Ketua RT 02 Iriawan mengaku tak tahu menahu jika ada dua buron di wilayahnya. "Saya tidak tahu pelaku teroris. Sebab, mereka tidak pernah lapor ke saya. Seharusnya warga baru lapor, kalau tidak penjaga ya pemilik kos," katanya, (rdi)

Probo Kecewa Berkas JPU

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009

Tidak Pernah Dikonfrontir dengan Fajar dan Sayidi


CI L AC AP - Pihak lerdakwa perkara dugaan korupsi. Bupati Cilacap Probo Yulastoro tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya dengan berkas perkara yang dilimpahkan jaksa penuntut umum kepada pengadilan. Pasalnya, permintaan tersangka untuk dikonfroniir dengan Fajar Subekti (terdakwa kasus yang sama) dan Sayidi tidak dipenuhi jaksa.

"Saat diperiksa kami sudah minta kepada penyidik agar dikonfrontir untuk mempertegas semuanya. Kon-frontir ini sangat penting untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab atas persoalan ini," kata Penasehat Hukum Probo, Bambang Sriwahono didampingi Guyub Bekti Basuki kemarin.

Pertemuan ketiga orang tersebut sangat penting terkait perjalanan keuangan daerah. Ini mengingat dalam perjalanan kasus tersebut terdakwa


Fajar Subekti adalah kepala bagian keuangan dan kemudian menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah (sekarang DPKD, Red). Sedangkan Sayidi dalam perjalanan tersebut adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan juga Sekda Cilacap.

Mcnurui Bambang penyidik kejaksaan tcmyata tidak melakukan kon-frqniir sebagaimana permintaan kliennya. Buktinya.konfrontir belum dilakukan berkas perkara sudah dilimpahkankc Pengadilan Negeri Cilacap.

"Mcnurut kami ini menjadikan berkas perkara tidak sempurna," terangnya.

Dengan tidak dikonfrontir ini hak-hak scoran}! terdakwa sudah diabaikan. Hak terdakwa dan tersangka disebut dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) namun nyatanya tidak dipakai sama sekali. "Ada dua surat penangguhan penahanan yang dikirim ke kejati. Pertama dikirim oleh keluarga dan kedua oleh penasehat hukum. Hak penangguhan penahanan diatur dalam KUHAP. Tapi surat penangguhan penahanan tidak dibalas sama sekali," terang dia.

Jika memang hak-hak dalam KUHAP tersebut tidak dipenuhi lebih baik pasalnya dihilangkan atau diganti saja. Padahal, dengan status sebagai terdakwaseperti sekarang ini maka Probo sudah dihukum lebih dulu. "Jika nanti Probo bebas, apakah jabatan Pak Probo sebagai bupati akan kembali lagi" Tidak ada yang bisa mengembalikan." kala Bambang berapi-api.

Lantas bagaimana hasil komunikasi para penasehat hukum dengan Probo setelah pelimpahan "Dia menandaskan kliennya dalam keadaan sehat dan biasa-biasa saja. Secara fisik dan psikologis, Probo siap menghadapi persidangan. "Klien kami hanya kecewa karena tidak dikonfrontir." terang dia.

Bambang sendiri mengaku tidak akan melakukan somasi atau langkah hukum icrkaii tidak dilakukan konfrontir itu. Pihaknya akan membeber bukti-bukti dipcrsidangan nanti.

Berikut data terkini sita jaminan icrkaii tanah yang dikeluarkan Kejaksaan Negeri Cilacap. Untuk asel Probo yang disita adalah tiga bidang tanah di Karangjati. Tanah tersebut yakni tanah seluas 2001 meter persegi alas nama Probo Yulastoro, tanah seluas 7.000 meter persegi atas nama Uyeni Probo Yulastoro dan sebidang lagi seluas 7722 meter persegi atas nama Uycni. Kejaksaan juga melakukan sila jaminan tanah di laman gading (jalan Kalimantan) seluas 776 meter persegi atas nama Heni. Untuk Fajar Subekti yang menjadi sila jaminan berupa dua bidang tanah yang terletak di Desa Slarang Kesugihan. Masing-masing bidang lanah luasnya 150 meter persegi atas nama Fajar Subekti, (amin

Lebih Tegar, Masih Bingung Pemakaman

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009


Reaksi Keluarga Setelah Syaifuddin dan Syahrir Tewas di Tangan Densus 88

Tewasnya Syaifuddin Zuhri dan
Syahrir berimbas ke beberapakeluarga di Kuningan, Jabar. Merekaikut repot atas kejadian tersebut.
Seperti apa?
AGUS SUGIARTO, Kuningan


RUMAH keluarga H Jaelani dan putrinya, Su-cihani, di Dusun Kliwon, Desa Scmpora, Cilimus. Kuningan. Jabar, kembali menjadi perhatian masyarakat. Kerabat, tetangga, wartawan, hingga polisi berbaur di dua rumah tersebut.

Ini bukan kali pertama rumah Jaelani dan Sucihani dipadati warga. Agustus lalu ketika buron teroris Ibrahim tewas di Temanggung, Jateng, rumah mereka juga dibanjiri massa.

Kemarin, begitu DPO polisi Syaifuddin Zuhri dan Muhammad Syahrir dinyatakan tewas dalam penggerebekan Densus 88 Antiteror, keluarga besar itu harus repot menyambut tamu hingga melayani pertanyaan wartawan.

Jaelani dan Sucihani layak repot. Sebab,

mereka memiliki hubungan khusus dengan tiga buron teroris itu. Jaelani adalah ayah Syaifuddin dan Syahrir serta mertua lbrohim


Sucihani yang merupakan putri Jaelani tersebut adalah istri lbrohim. "Kami memang diperintah Pak Kapolresuntuk berjaga-jaga di sini. Ada beberapa petugas yang stand by di sini," ungkap Kapolsek Cilimus AKP Iskandar Muda kepada Radar Cirebon (Jawa Pos Group) di halaman rumah Sucihani yang tak jauh dari rumah Jaelani kemarin (9/10).

Berbeda saat Ibrahim atau Boini tewas ditembak Ocnsus 88 di Temanggung, 12 Agustus silam. Kali ini, keluarga Jaelani dan Sucihani terlihat lebih tegar menghadapi peristiwa tersebut. Malah, Sucihani mau memberi penjelasan kepada wartawan yang datang ke rumahnya.

Sekarang kami sudah bisa tegar atas kejadian ini. Beda saat peristiwa Boim (Ibrohim) dulu. Waktu itu kami sangat terpukul dan (idak menyangka atas keterlibatan Boim," tutur Sucihani yang kemarin siang ditemani adiknya, Ery Djuariah.

Dia juga menyatakan sudah diben ulin Mabes Polri soal tewasnya dua kakak kandununya tersebut dalam penyergapan di Ciputat.

"Sudah dikasih kabar dari adik saya yang di Jakarta. Bahkan, adik saya (Ery) ditelepon Den-sus dari Jakarta. Intinya, memberi tahu bahwa dua orang itu, Syaifuddin dan Syahrir, sudah tewas dalam penggerebekan," ungkapnya.

Ketegaran juga ditunjukkan Hj Asenih, ibunda Syaifuddin dan Syahrir. Dia mengungkapkan bahwa keluarga sudah menerima semua yang terjadi alas kedua anaknya. Kami menerima semua ini dengan ikhlas. Tapi, sampai sekarang buluin ada pemberitahuan resmi dari Mabes Polri kepada kami soal tewasnya Udin dan Syahrir," ujarnya. "Namun, kami sekarang jauh lebih tegar menghadapi semua ini," lanjut dia.

Terkait dengan tempat pemakaman dua jenazah tersebut, Sucihani menyatakan belum melakukan rapal dengan anggota keluarga lainnya. Sangat mungkin Syaifuddin alias Udin dan Syahrir alias Aing dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Desa Sampiran merupakan tanah kelahiran ayahnya, II Jaelani Irsyad.

"Lokasi pemakaman belum kami tentukan. Tapi, sangat mungkin di pemakaman keluarga di Sampiran. Namun, untuk lebih pastinya, kami akanmembahas lagi dengan keluarga lainnya," ujar Sucihani.

Pengalaman jenazah Ibrahim yang ditolak warga menjadi pelajaran bagi keluarga tersebut. Karena itu, Syaifuddin dan Syahrir tidak akan dimakamkan di Kuningan. "Daripada ditolak lagi, lebih baik mencari tempat lain untuk pemakaman keduanya," kata wanita empat anak tersebut.

Saat itu, pemerintah desa dan warga setempal memang menolak jenazah Hi hi ii ilim.ik.iiiik.nl di Sarnpora. Bahkan, untuk memperkuat penolakan, pemerintah desa sampai membuat surat pernyataan yang ditandatangani sejumlah tokoh masyarakat. Karena penolakan itu, jenazah perencana pengeboman Hotel JW Marriott dan Rilz-Carlion tersebut dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Sucihani juga menceritakan, sejak pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta, 17 Juli silam, keluarga kehilangan kontak dengan Syaifuddin dan Syahrir. Dua orang itu tak sekalipun menghubungi keluarga, apalagi menemui.

"Benar-benar hilang kontak dan tidak ada komunikasi. Itu setelah pengeboman. Kami hanya tahu sekarang bahwa keduanya sudah meninggal. Itu saja. Kalaupun mereka mengontak kami, hanya akan menam-bah beban saja. Jadi, lebih baik tidak menghubungi kami," tegasnya.

Bukan hanya rumah Jaelani dan Sucihani yang dibanjiri warga. Rumah Siti Kholifah Sari, istri Syaifuddin, di Desa IV ibn tulan. Kecamatan Sumber. Kuningan, juga ramai didatangi warga. Anggota keluarga itu juga tampak sudah siap menerima kenyataan pahit tersebut. "Kami tahu kabar itu dari televisi," ungkap Juli, adik Siti Kholifah.

Soal pemakaman, mereka juga belum bisa memutuskan. "Keluarga dan warga di sini menolak jasad Syaifuddin. Alasannya, dia bukan warga Pcrbutulan," kala Fahrurozi, paman Siti Kholifah.

Isyarat penolakan jenasah langsung mengemuka begitu kabar tewasnya Syaifuddin din Syahrir tersebar kemarin. Kapolres Kuningan AKBP Nurullah menyampaikan. Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda juga sudah menyalakan menolak.

"Pak Bupati sudah tcrang-tcningan menolak jika keduanya dimakamkan di Kabupalen Kuningan. Urusan pemakaman diserahkan kepada keluarganya, mau di mana, asalkan (idak di Kuningan. Ini bukan penolakan dari Kapolres Iho. lapi dari bupati selaku pemegang wilayah," ujarnya (n\v)

Masih Ada Nama Jaja

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009


PEKERJAAN Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bukan berarti lantas usai dengan tewasnya Syaifuddin Jaelani dan Syahril. Ini karena belum semua pcntolan-pcn-tolan kelompok teror tersebut telah dibekuk. Dan sumber-sumber yang dikumpulkan Jawa Pos, baik dari kepolisian maupun dari kalangan ikhwan, ancaman teror masih santa sekali belum hilang.

Artinya, polisi tak bisa santai-santai. Peringatan ini disampaikan oleh Ali Fauzi, adik Amrozi dan Ali Ghufron (duaorang tersangka Bom Bali yang dieksekusi 9 November 2008 lalu. Red). "Tidak perlu euphoria dulu polisi. Boleh-boleh saja Syaifuddin Jaelani dan Syahril tewas, namun yang punya pikiran dan keyakinan sama dengan mereka masih banyak di Indonesia," tegasnya.

Ali Fauzi bahkan mengatakan dirinya tak akan terkejut apabila dua atau tiga bulan lagi tiba-tiba ada serangan lagi. "Bukannya saya mau menakut-nakuti. Tapi saya hanya mengungkap ke-mungkinan saja," ucap muman anggota Jl senior tersebut.

Tengara Ali Fauzi ini memang beralasan. Buktinya, di kalangan "aktivis jihad", beredar SMS yang bernada mengutuk Dcnsiis. Begini bunyinya Allahumma dammir Dcnsus-88 Tadmiiro! Wa farriq jamahum! Wa syaitil syamlahum! Wasydud walhataka "alaihim! Allahumma shihim "adada! Waq-tulhum badada! Wa l.i.i tubqi min-Ihiiii ahada! Wajalhum qirodata. wa khonaaziro waabadath thoo-ghuut!!!

Bila diartikan tak lebih dari caci jnaki terhadap Oensus 88 Anti Teror Mabes Polri, (arti hara (lahnya Ya Allah, hancur lcbur-kanlah Dcnsus 88! Azablah mereka! Catatlah mereka! Bu-nuhlah mereka dengan keji! Jangan sisakan seorangpun dan mereka! Jadikan mereka kera-kcra. babi-babi, dan budak-budak toghuti). Ini menunjukkan indikasi masih banyak orang Indonesia yang memilih sepaham dengan Syaifuddin Jaelani dan Syahrir.

Namun, sebuah sumber di kepolisian mengatakan ada satu nama yang kini paling diburu. Namanya adalah Jaja. Dia adalah aktivis NU dari kelompok Banten, dan diduga kuat kenal baik dengan Rois, dalang bom Marriott -in? yang kini tengah menunggu hukuman mati. Rois sendiri diketahui bukan dari background Jamaah Islamiyyah, melainkan dari NU.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Jaja ini secara militer jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan Syaefudin Jaelani dan Noordin Mohd Top digabung-kan sekaligus. "Dia (Jaja, Red) merupakan salah satu organisator kamp pelatihan militer di Mindanao." tutur sumber tersebut. Namun, Jaja tidak bergabung di Kamp Hudaibiyah, atau pun Kamp Abu Bakar milik MILF. Melainkan mengorganisasikan kamp pelatihan sendiri, yang dikenal dengan kamp NU. di Pulau Saranggani, sebuah pulau yang berjarak sekitar enam jam naik pump boat dan daratan Pulau Mindanao.

"Sejak empat tahun lalu, dia sudah kembali ke Indonesia setelah sebelumnya bolak-balik pulang-pergi Mindanao-lndo-nesia." tuturnya. Nama Jaja ini sendiri cukup terkenal di kalangan aktivis jihad sebagai salah satu organisatoris kamp NU paling jempolan.

Setelah banyak dari jaringan Jamaah Islamiyyah (Jl) ditangkap dan memilih "tiarap", Noordin pun "menoleh" ke jaringan Negara Islam Indonesia (Nil). terutama dari kelompok Banten Selain karena secara tradisional antara Jl dan NU masih "saudara kandung", juga Nil "me-nyediakan" banyak sumber daya manusia setelah orang-orang JI habis ditangkapi atau pun dipantau ketat polisi.

Persenluhan kelompok Noordin dengan NU sudah dimulai sejak Bom Marriott 2003 lalu. Indikasinya, pelaku bom bunuh diri. Heri Golun, adalah orang NU. Juga Rois, salah satu master mind-nya adalah pentolan NU. Syaefuddin Jaelani maupun Syahri pun juga merupakan salah satu pentolan kelompok NU Banten.

Ketika dikonfirmasi soal nama Jaja. Ali Fauzi enggan berkomentar. "Saya lak tahu nama itu," kelitnya. Namun, Ali Fauzi justru mengomentari kiprah Syaifuddin Jaelani. "Kelasnya, terutama dalam hal escape (melarikan diri) masih jauh dari Noordin," tuturnya. Untuk itu. Ali Fauzi mengatakan itulah perbedaan antara aktivis jihad yang mempunyai background militer yang cukup dengan yang hanya mempunyai background akademisi. "Noordin bisa enam tahun bertahun, sementara Syac fuddin baru -.chui,ni muncul, sudah tertembak," tambahnya, (ano)

Tewas karena Kurir Khianat

Radar Banyumas, 10 Oktober 2009


Syahrir Lempar Bom, Syaifuddin Berusaha Jebol Atap


JAKARTA-Detasemen Khusus 88 Mabes Polri memenuhi janjinya untuk mc-ringkus buron tcrhcbal kedua setelah Noordin M Top. Dalam operasi terbatas selama enam jam kemarin, Syaifuddin Zuhri dan Muh Syahrir dilumpuhkan. Sayang, mereka tewas diberondong peluru tim CRT (Crisis Response Team) Densus 88 Mabes Polri.

"Kami menduga mereka adalah Syaifuddin Zuhri dan Muhammad Syahrir.

liu berdasar keterangan saksi dan keterangan lain yang didapatkan di lapangan," ujar Kadivhumas Irjen Pol Nanan Sockarna di Mabes Polri tadi malam. Nanan belum berani memastikan karena masih menunggu identifikasi DNA dan data forensik lainnya. "Senin nanti baru bisa jelas," tambahnya.

Meski begitu, Nanan mengakui polisi sudah menghubungi keluarga Syaifuddin di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah kos milik Haji Jama di gang Semanggi 2 RT 2 RW 3, Cempaka Pulih, Ciputat Timur, Tangerang. Hingga tadi malam lokasi itu masih dipadati warga yang menonton.

Penangkapan Syaifuddin dan Syahrir ini sebenarnya berawal dari data laptop Noordin M Top. Selain itu, polisi juga mendapatkan pengakuan penting dari Aris Makruf, DPO yang menyerah di Temanggung.

Sumber Jawa Pos Sabtu (3/10) lalu mengungkapkan sebuah operasi besar akan segera dilakukan. "Insya Allah kila akan dapatkan scsuaiu yang besar dalam beberapa saat lagi," kata perwira ilu(Jawa Pos 4/10). Janji itu dipenuhi lima hari kemudian.

Menurut Nanan, polisi terpaksa melakukan penembnkun. "Karena mereka melcmparbom dari sakunya," kala mantan Kapolda Jawa Barat itu. Dia menjelaskan pcnggerebegan dimulai dari penangkapan seorang berinisial Kr di Bekasi


Timur. "Pagi diringkus, siang langsung ke Ciputat," katanya.

Fr atau Fajar ini diduga polisi sebagai kurir yang bertugas menyediakan safe house bagi Syaifuddin dan Syahrir. "Dia mengaku sebagai Sony, yang mencari kontrakan," katanya. Fajar alias Sony sudah tinggal di kos itu sejak bulan Ramadan. Namun, Syaifuddin dan Syahrir baru masuk sejak tiga hari yang lalu (Selasa).

Dari informasi itu, pukul 11.15 tim CRT atau tim pcnindak Densus 88 Mabes bergerak masuk. "Anggota terpaksa menembak karena mereka menyerang petugas. Disana ada tujuh bom," kata Nanan.

Seorang sumber yang ikut dalam penggerebekan menuturkan, Syahrir yang melempar bom pipa pertama kali sesaat begitu pintu didobrak. "Dapal ditilng-kis." kala sumber itu. Setelah pintu terbuka, Syaifuddin berusaha lari dengan melemparkan bomnya untuk menjebol genting kamar. Namun bom itu tidak meledak. Syaifuddin melempar lagi, kali ini ke arah Densus dan meledak hanya satu meter di samping seorang anggota.

"Karena melawan harus kami lumpuhkan," katanya. Kamar berukuran 3x4 meter itu jctal pintu dan sebagian dindingnya. "Bom pipa yang dibawa ukuran kecil, lapi kalau kena langsung bisa mematikan. Seperti mcrcon Leo (jenis mercon) tapi lebih besar lagi sedikit," kalunyu.

Saksi mala Usep Mu/.mi .penghuni kamar nomor 14 sam- ping kamar Syaifuddin sempat terkunci di dalam kamar saat penggerebekan. "Saya mendengar suara bawa hidup bawa hidup," ujarnya.

Tapi beberapa saal kemudian terdengar suara ledakan. "Seperti petasan," tambahnya. Lalu setelah* itu terdengar baku tembak. "Saya sempat ditodong Densus, lalu disuruh keluar." kala mahasiswa UIN iiu.

Lokasi persembunyian Syaifuddin memang unik. Lokasinya deka! sekali dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. Jaraknya hanya sekitar 600 meter dari Jalan Ciputat Rayu. Rumah rektor UIN Prof Komaruddin Hidayat juga tak jauh -dari lokasi i.lu, hanya sekitar 500 meicr dan beda rukun tetangga (RT).

Di lokasi itu ada Pusdiklat Departemen Agama, Kampus Bi- . na Sarana Informatika, dan Ciputat Mega Mall yang merupakan komplek pertokoan yung ramai. Jarak antar rumah juga sangat rapal.

Persembunyian Syaifuddin iiu hirnya satu kilometer dari Polsek Ciputat. "Masak teroris lapor Polsek dulu." kuta Kabidpne-nuin Mabes Polri Kombes Untung Yoga saal ditanya soal kelengahan aparat Polsek.

Sumber Jawa Pos menuturkan, lokasi iiu icrcndus karena jaringan Syaifuddin bcrkhianat. "Tekanan media membual mereka frustasi," katanya. Fajar udalah kurir lapis terakhir bagikeduanya. Nama Fajar muncul sejak pengintaian intensif setelah pemakaman Urwah di Mijen Kudus (Gantikan Noordin, Syaifuddin Sudah Pegang Komando, Jawa Pos 7 Oktober 2009).

Kadivhumas Nanan Sockarna menjelaskan Fajar sebenarnya nama baru. "Dia masih kerabatnya," kala Nanan. Setelah operasi ini, Nanan memastikan Dcnsus 88 masih bekerja. "Ada puluhan yang belum (tertangkap)," katanya.

Penangkapan berujung tewasnya duo teroris asal Kuningan, Jawa Barat itu disesalkan pengamat terorisme Rakyan Adibrata. "Amat disayangkan kalau benar-benar Syaifuddin. Karena dia punya jaringan langsung ke Al Qaidah," katanya.

Peneliti Research Center for Terrorism and Security yang pernah meriscl terrorisme di Perancis itu menilai metode pengepungan Dcnsus tidak harus berakhir mali. "Sebenarnya bisa dilumpuhkan dengan non lethal weapon," katanya.

Wakil Kelua KoM Ridha Saleh Komnas HAM mengatakan, jika mengacu pada prinsip hak asasi manusia tidak boleh ada seorang pun dibunuh di luar putusan pengadilan. "Dalam konteks terorisme memang polisi punya diskresi apabila mereka telah melakukan upaya-upaya mpi tidak diindahkan. Mereka dimungkinakan melakukan tindakan sesuatu untuk mencegah. Tapi, prinsip umum tidak boleh membunuh orang." katanya, (rdi)

09 Oktober, 2009

Dibuka Hu Jintao, Dihadiri Murdoch

Radar Banyumas, 09 Oktober 2009


BEIJING - Pagi ini tepat pukul 09.00 waktu Beijing, World Media Summii (WMS) yang baru pertama dihclal dibuka Presiden Tiongkok Hu Jintao. Hingga kemarin semua persiapan menjelang pembukaan even yang dijuluki sebagai "Olimpiade Media" tersebut tampak lancar.

Tercatat lebih dari 100 media 3sing dan sekitar 40 dari Tiongkok yang mencakup cetak, elektronik, maupun online, mengirim perwakilan ke ajang yang berlangsung dua hari itu. Para founding fathers WMS yang rata-rata bos kantor berita dan media besar satu per satu tiba dan menginap di Hotel Beijing. Lokasi hotel itu di Chang An Avenue 33, kira-kira satu kilometer dari lapangan Tiananmen.

Mereka di antaranya, Presiden Associated Press Thomas Curlcy, Presiden Kyodo News Satoshi Ishikawa, dan Chairman sekaligus CEO News Corporation Rupcrt Murdoch. Murdoch menginjakkan kaki di Beijing kemarin. Termasuk Chairman Jawa Pos Group Dahlan Iskan yang hadir sejak Rabu lalu (7/10) juga diinapkan di hotel legendaris itu


"Ini semua menunjukkan insan media di seluruh dunia sepakat tentang pentingnya forum ini," kata Li Congjun, presiden Kantor Berita Tiongkok, Xinhua. yang bertindak sebagai luan rumah dalam siaran persnya kemarin. Liu Jiawcn. kepala Press Center WMS, juga menyebutkan bahwa ajang yang dipusatkan di Great Hall of ihe People di Beijing tersebut bakal diliput sekitar 300 reporter dari kurang lebih 70 negara.

Dari ratusan jumalis itu, wartawan Jawa Pos Leak Kustiya mendapat kehormatan menjadi pcliput pertama yang melakukan registrasi untuk mendapatkan ID Card. Upacara kecil-kecilan pun digelar panitia. Leak dihadiahi sejumlah buku dan beberapa suvenir. Beberapa fotografer pun mengabadikan momen "buka dasar" (meminjam istilah penjual sayuran di pasar Keputran, Surabaya) di pagi yang dingin bersuhu 19 derajat


Celsius itu.

Jawa Pos memang memandang penting even yang membahas berbagai isu krusial yang dihadapi media sekarang ini." kata Leak yang juga Pemimpin Redaksi Jasva Pos tersebut. WMS edisi pertama ini bertema Tantangan, Kooperasi, Aksi. Saling Menguntungkan, dan Pengembangan. Tema ini dipilih seiring kian besarnya tantangan media, baik cetak, elektronik, maupun online, di zaman yangscrbadigital dan multimedia sekarang ini.

UAIS sendiri dibidani enam bos media besar dunia yang bertemu di Beijing di sela penyelenggaraan Olimpiade 2008 lalu atas undangan Li Congiun. Mereka adalah Li (presiden Xinhua), Murdoch (chairman News Corporation), Curlcy (presiden AP), David Schlcsingcr (cdi-tor-in-chicf Reuters). Ishiknwa (Kyodo News), dan Mark Thom pson (direktur BBC), (ttg/lea/iro)

Mega Kritik SBY Lamban

Radar Banyumas, 09 Oktober 2009


Korban Gempa Capai 784 Orang


JAKARTA - Sikap Megawati Soekarnoputri terhadap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap kritis. Di tengah derasnya arussebagian elite DPP PDIP berkoalisi dengan SBY, Megawati justru mengkritik kinerja pemerintah.

Ketua umum DPP PDIP itu menganggap pemerintah masih lamban dalam menangani korban bencana alam, termasuk gempa di Padang.

"Saya melihal kurang koordinasi sehingga terjadi suatu pelambalan," tutur Megawati sesudah melepas bantuan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) Megawati Peduli ke Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi di Kantor OPP PDIP, Jakarta Selatan, kemann (8IO).iVfenurui Megawati, pemerintah seharusnya mengoptimalkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipimpin Syamsul Maarif. Megawati menyebut lembaga itu sudah dibentuk saal dirinya menjadi Wapres di cra Presiden Abdurrahman Wahid. "Seharusnya, lebih melihatnya (bencana alam. Red) bukan secara normal. Itu namanya post major (keadaan darurat. Red). Sehingga, segala sesuatunya bersifat emergency," ujarnya.

PDIP kemann mengirimkan I SO ion bantuan, terdiri atas sembako, selimut, handuk, tenda, senter, makanan bayi, dan kebutuhan wanita Sebelumnya, PDIP juga mengirimkan sejumlah dokter yang tergabung di Baguna, sayap organisasi PDIP

Megawati belum berencana mengunjungi langsung lokasi bencana. "Untuk sementara, saya melihal dan sini karena sudah diwakili ketua MPR (Taufiq Kiemas yang juga ketua DPP PDIP. Red). Tapi, saya terusmemantau," ungkap dia. Kiemas dalam kapasitas sebagai kelua MPR memang akan bertolak ke Padang besok.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyebut kritik itu kurang tepat. Sebab, lanjut dia. SBY sepulang dari lawatan di AS pada I Oktober langsung menuju Sumbar. Tujuannya, memastikan kegiatan tanggap darurat sudah berjalan dengan baik. "Kalau ada yang kurang dalam penanganan bencana di Sumbar, itulah bagian dari situasi darurat karena bencana." ucap Anas kemann.

Anas menyalakan bisa memahami kritik tersebut. Dia menyebut belum pernah ada pena- nganan bencana yang mendapat pujian. Prosesnya selalu terkesan lebih lambat daripada kebutuhan riil di lapangan dan ekspektasi (harapan), terutama ekspektasi para korban. "Tapi, jauh lebih baik terus membantu pemerintah melakukan lindakan nyata untuk membantu korban daripada memprioritaskan kritik," tegasnya.

Korban Capai 784 Orang


Jumlah korban yang meninggal terus bertambah. Data yang dirilis Satkorlak Sumbar mcnye-bui jumlah korban tewas mencapai 784 orang. Sehari sebelumnya adalah 739 orang. Badan Nasional Penanggulangan Ben-cana (BNPB) menegaskan tetap melanjutkan pencarian korban hilang. Saat ini, tolal ada 242 orang yang dinyalakan hilang.

Mcnurut Kepala Danrem 032 Wirabraja, "Kolonel Infrantri Mulyono, beberapa korban "di Hotel Ambacang yang berhasil selamat telah melaporkan diri. Sejak beberapa hari lalu, kata dia, sekitar 145 orang melapor kepada petugas bahwa mereka selamat dari musibah gempa. "Mereka adalah karyawan dan pengguna hotel." sebutnya, kemarin. Mulyono menjelaskan, ketika terjadi gempa, "hotel Ambacang dihuni sekitar 192 orang. Sebagian dari mereka tcrnyata berhasil menyelamatkan diri dan menghambur ke luar hotel.

Sebaliknya, puluhan pengunjung di hold itu diperkirakan lidak selamat. Mereka diduga berada di ruang, biliard yang sedang padat pengunjung. Hingga hari ke delapan, kata dia, timnya baru berhasil mengevakuasi 29 korban. Karena itu. pihaknya "menduga masih ada puluhan korban lain yang "terperangkap di dalam reruntuhan hotel tersebut. "Kami berharap korban yang selamat bersedia melapor," ucapnya.

Hingga saal ini. tambah dia. tim evakuasi baru berhasil menemukan 506 korban tewas akibatgempa yang mengguncang Sumbar. Sedangkan, 481 korban lain masih dalam proses pencarian. "Tim kami leiap berupaya terus di lapangan," ujarnya.

"Dia menambahkan, seluruh korban tersebut ditemukan di Kab Agam. Kab Pariaman dan Kota Padang. Evakuasi uniuk korban di Kabupaten Pariaman difokuskan di Kecamatan Pata-muan. Limo Koto dan Limo Koto Timur.

Sementara, di Kabupaten Agam, kala dia. upaya evakuasi dikonsentrasikan di Kecamatan Ma-lalak Selatan dan Malalak Timur. "Untuk wilayah Padang, tim terjun di empat lokasi yang diduga menelan korban cukup banyak. Yaitu, di Hotel Amba-cang. bimbel LIA, Sentra Pasaraya dan Ruko Ayu. "Dia mengatakan, proses evakuasi dilakukan oleh seluruh satuan. Mulai Satuan Tentara Nasional Igdoncsia maupun Kepolisian. "Kami juga dibantu oleh sejumlah relawan baik dari dalam dan luar negeri." pungkasnya.

Sementara itu. Mensos Bachtiar Chamsyah menegaskan, bila distribusi bantuan telah berjalan lancar dan merata. Termasuk, untuk daerah terisolasi. Total sudah ada 40 penerbangan heli untuk mendistribusikan bantuan di daerah terpencil. (Kit/pri/agm)

Mahasiswa Baru Disambut Pesta

Radar Banyumas, 09 Oktober 2009

PURWOKERTO Pesona Geisha dan Vierra, dua band pendatang baru di dunia musik tanah air mampu menghipnotis ribuan pengunjung Welcome Party with LA Lights yang memadati lapangan Grcndeng Purwokerto Utara Kamis (8/10) malam. Pesta yang dikhususkan untuk menyambut mahasiswa baru ini benar-benar menjadi pesta yang meriah.

Bahkan, panitia yang telah menyiapkan areal parkir untuk 4000 sepeda motor terpaksa ditambah saking membludaknya penonton. "Ini menandakan, pesona dua band pendatang baru Geisha dan Vierra luar biasa memukau pencinta musik di Purwokerto," ujar Parnowo Adi SE dari Six Men Orginize.

Tampil sejak pukul 21.00. band asal Pekanbaru Gcisha langsung menggeber hiis-hits andalan. Antara lain ljinkan aku mendua. Ccmburumu Keliru. Untuk Selamanya dan sejumlah lagu andalan mereka lainya.

Penonton yang sudah terpancing semangatnya makin merangsek ke bibir panggung begitu VieiTa muncul yang juga mclantukan lagu-lagu hit mereka seperti No, Tears. Seandainya. To Nessa-. Penonton rupanya sudah cukup akrab dengan pentolan Vieira yakni Kevin. Initerlihat saal kemunculan Kevin yang langsung disambut dengan riuh menyebut nama Kevin.

Sebelumnya penonton juga telah disuguhi aksi tiga band lokal Purwokerto antara lain LA Viola. Trcnch Town dan Sasmi Band.

Penampilan apik dalam pertunjukan tadi malam juga (ak lepas dengan kenyamanan yang diberikan pihak penyelenggara. Dimana pihak penyelenggara juga menghadirkan enam layar maine yang sangat memudahkan penonton agar lebih dekat dengan aksi panggung semuabintang tamu.

Dalam Welcome Party yang didukung sepenuhnya oleh LA Lights pada siang harinya juga digelar bazar. Pada bazar yang khusus diadakan untuk menyambut mahasiswa baru ini disambut antuasis mahasiswa baru. "Six Men Organize with LA Light sebagai sponsor penuh telah menepati janji dengan menyapa para mahasiswa. Rang kaian acara yang bertajuk kemeriahan Welcome Party telah berlangsung gegap gempita sesuai harapan kami." ujar Adi. (ttg)

Akbar Saya Kalahkan Jusuf Kalla

Radar Banyumas, 09 Oktober 2009


JAKARTA - Kemenangan Aburizal Bakrie atas Surya Paloh dalam pemungutan suara pemilihan ketua umum Partai Golkar membuat semringah mantan keun Umum Golkar Akbar Tandjung. Bagi Akbar yang juga mantan ketua umum PB HMI, terpilihnya Aburizal adalah kemenangan idak dirinya dalam perseteruan dengan Jusuf Kalla.

Mcnurut Akbar, meski tidak terang-terangan menyatakan dukungan secara verbal. Jusuf Kalla adalahsalah seorang di antara barisan pendukung Paloh, liu terlihat jelas dalam penyampaian pendapat salah satu DPD pendukung Paloh yang iiRiul.iul.il Jusuf Kalla sebagai calon kelua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar.

"Dalam pemandangan umum DPD pendukung Ical, ada sembilan DPD yang sceara terang-terangan menyebut saya sebagai calon ketua dewan pembina. Jadi, saya sekarang menang," kata Akbar.

Perseieruan terselubung Akbar dan Jusuf Kalla dimulai sejak Munas Pariai Golkar 2004 di Bali. Akbar ketika itu kalah tolak dalam pemungutan suara. Meskipun, sepuluh tah\in Akbar yang ketika itu kelua umum Golkar demisioncr berdarah-darah menyelamatkan Golkar. Lebih menyakitkan lagi, Jusuf Kalla tidak memberikan kedudukan apa pun kepada Akbar dalam kepengurusan Golkar, baik dalam dewan penasihat maupun dewan pembina.

Akibatnya, selama lima tahun terakhir Akbar hanya duduk sebagai fungsionaris biasa di Golkar.

"Tuhan, sungguh Mahaadil. Saya sebenarnya ingin kembali memberikan pengabdian. Tetapi, selama lima tahun saya tidak diposisikan sebagai orang yang pernah membesarkan Golkar d;in berjasa mengawal partai ini dalam masa-masa sulit." tuturnya


Akbar merasa kemenangan Aburizal alas Paloh telah mem-balaskan semua dendam politiknya kepada Jusuf Kalla. Apalagi, dalam kabinet Aburizal mendatang. Akbar akan duduk sebagai ketua Dewan Pembina Partai Golkar, kursi yang terakhir dijabat almarhum mantan Pre-siden Soeharto. Pos itu dihapus pada cra Jusuf Kalla. "Tuhan Mahaadil. Tuhan memberikan kesempatan kepada saya kembali meski dalam kapasitas ndak sebagai ketua umum." ujarnya


Akbar menilai, kemenangan Aburizal sebagai pertanda kebangkitan kembali Golkar menjadi partai besar pemenang pemilu dan partai yang disegani lawan politik. Apalagi. Akbar akan kembali memasukkan kader-kadernya yang dinilai militan di kabinet Aburizal.

Jusuf Kalla mcmbaniah dirinya kalah dalam pertarungan terselubung dengan Akbar Tandjung. Dia menilai tidak ada pertarungan antara dirinya dengan Akbar, karena dirinyatidak menjadi pengusung Surya Paloh.

"Saya dan Akbar kan tidak bertarung sebagai calon ketua umum, yang bertarung kan Ical dan Paloh. Kalau di Bali memang saya bertarung memperebutkan jabatan kelua umum dengan Akbar," kelit Kalla kepada sejumlah wartawan.

Dia menilai pernyataan Akbar tidak tepat, karena mempertentangkan hal yang tidak dilakukannya. Kalla sendiri sudah menegaskan akan mundur dari dunia politik dan mendirikan lembaga kajian tentang perdamaian dan pendidikan. Kalla juga akan kembali memantau perkembangan bisnis yang kini dikendalikan pulra-puirinya. (noc/tof)

Ical Angkat Nurdin Halid

Radar Banyumas, 09 Oktober 2009


Idrus Marham Jabat Sekjen


PEKANBARU - Jajaran kepengurusan DPP Golkar yang dibentuk Aburizal Bakrie penuh denganke-jutan Ada kader yahg baru bergabung langsung mendapatkan tempat strategis. Kader pemula, seperti Rizal Mallarangeng, mendapatkan pns kelua bidang pemikiran


dan kajian kebijakan. Padahal, partai berlambang beringin itu dikenal mempunyai tradisi kaderisasi yang kuat dalam merekrut pemimpin.

Sebelum dievaluasi, nama mantan calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahkan masuk sebagai ketua bidang keagamaan dan kebudayaan. Namun, belakangan, nama Khofifah yang sebelumnya menjadi kader PKB itu dicoret, digantikan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari.

Nurdin Halid yang sudah menjalani hukuman sebagai terpidana kasus korupsi juga diberi tempat. Nurdin yang kini menjabat kelua umum PSSI mendapatkan pos ketua bidang khusus. Belum dirinci apa tugas bidang khusus. Yang jelas, jabatan itu baru ada.

Sedangkan representasi Cendana, Ical mengangkat Titiek Soeharto. Mantan istri Prabowo Subianto itu menjabat wakil Sekjen.

Sedangkan kursi Sekjen yang sangat strategis itu diduduki Idrus Marham dan bendahara umum dipercayakan kepada Setya Novanto.

.i.l.i cra sebelumnya, bila kelua umum dijabat kalangan sipil. Sekjen berasal dari pensiunan militer. Begitu juga sebaliknya. Termasuk pada cra Jusuf Kalla (sipil). Sekjen dipegang Letjen (pur) Sumarsono.

Pengumuman nama Rizal sebagai salah seorang kelua dicemooh peserta munas. Teriakan "hu-uu..." membahana di arena munas begitu nama salah seorang direktur lembaga konsultan politik Fox dan direktur Freedom Institute itu dibacakan Aburizal Bakrie.

Rizal bukan orang baru bagi Aburizal. Dia menjadi staf khusus sejak Aburizal menjabat Menko Perekonomian dan Men ko Kesra.

Saat pemilihan presiden lalu. Rizal mati-matian membela Susilo Bambang Yudhoyono (SB-Y). Bahkan, dia sering konflik terbuka dengan para pendukung Jusuf Kalla. Seperti dugaan adanya black campaign di Me-dan. Rizal membela Demokrat.

Dalam pernyataan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie di hadapan Rapat Paripurna Munas VIII Partai Golkar, Agung Laksono kembali terpilih menjadi wakil kelua umum DPP Partai Golkar bersama Theo L. Sambuaga. Kedua tokoh senior itu memang pendukung berat Aburizal.

Jajaran ketua di DPP yang diangkat Ical juga didominasi muka lama. Bidang kaderisasi diketuai Hafiz Zawawi, Ketua Tim Sukses ARB Mahyudin menjabat ketua bidang organisasi dan daerah. Gubernur Riau Rusli Zainal ditunjuk sebagai ketua bidang hubungan eksekutif dan yudikatif, sedangkan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menjadi ketua bidang hubungan legislatif dan lembaga politik.

Pemilik biro perjalanan haji Maktour, Fuad Mansyur, menjadi ketua bidang informasi dan penggalangan opini. Gubernur Banten Raiu Atul Chosiyah ditunjuk sebagai ketua bidangperempuan. Ketua bidang pemuda dijabat Kelua AMPG Yorrys Raweyay, Ketua Bidang Pekerja Yamin Tawari. Ketua Bidang Usaha dan Koperasi Firman Soebagyo, Kelua Bidang Mahasiswa dan LSM Fadel Mohammad, dan Ketua Bidang Kerja Sama Internasional Ins Indira Mukti.

Ketua bidang pendidikan dijabat Indra Bambang Utoyo, kelua bidang kesehatan dan lingkungan hidup diduduki Adc Komaruddin, ketua bidang hukum dan HAM masih dijabat Muladi, dan Kelua Bidang Penanganan Sosial Ponco Sutowo. Ketua Bidang Umum Rully Chairul Azwar, dan Ketua. Bidang Khusus Nurdin Halid.

Di DPP Golkar juga terdapat anggota DPR Nurul Arifin yang menjabat wakil Sekjen. Pos itu juga ditempati mantan Ketua PB HMI Ahmad Dolly Kurnia, Ricky Rachmadi, Mujib Rahman, Happy Bone Zulkarnaen. Hasanuddin Mochdar, Emmanuel Blegur, Oktaviano. Leo Nababan, Muhidin, Musfihin Dahlan.

Harry Azhar Azis, dan I Made Sumarjaya Linggih.

Mantan calon wakil ketua DPR Airlangga Hanarto duduk sebagai wakil bendahara umum bersama sejumlah nama. Di antaranya. Erwin Aksa. Hariara Tambunan. Agus Gumiwang Kartasasmita, Azis Syamsuddin. Bobby Suhardiman, Mckchias Mcng-keng, Tri Hanurita Sudwikatmono. Musioko Weni, Bambang Atmojo Wiyogo. Hamzah Sangaji, Rahman Akil, dan Watty Amir.

Selain memilih Aburizal Bakrie alias Ical sebagai ketua umum. Munas Partai Golkar berhasil membuat sejumlah perubahan penting dalam anggaran dasar/ anggaran rumah tangga (AD/ ART). Ketua Panitia Pengarah Munas Syamsul Muarif membeberkan, salah satu perubahan adalah perpanjangan masa jabatan kelua umum (ketum) dari lima tahun menjadi enam tahun.

Perpanjangan masa jabatan itu bertujuan memperkuat soliditas partai dalam pemilu legislatif maupun pemilu presiden, (noe/tof)

Rani Tolak Ajakan Antasari

Radar Banyumas, 09 Oktober 2009


JAKARTA - Keterlibatan Antasari Azhar dalam kasus pembunuhan Dirut Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen mulai dibeber di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin (8/10). Yang mengagetkan, latar belakang kasus pembunuhan itu diawali dari pertemuan Antasari dengan Rani Juliani, istri yang dinikahi secara siri oleh Nasrudin.

Dalam pertemuan yang dilakukan di kamar 803 Hotel Gran Mahakam sekitar Mei 2008 itu. Antasari sempat meminta Rani untuk melakukan hubungan suami istri. Namun ajakan itu, ditolak Rani dengan mengatakan, ""lain kali aja Pak." Dalam surat dakwaan disebutkan, ketika itu keduanya membicarakan keanggotaan Antasari di Modern Golf Tangerang.

"Saat akan pulang terdakwa memberi saksi Rani Juliani uang sebesar USD 300 dan mcmeluknya," kata jaksa penuntut umam Cirus Sinaga. Pertemuan itu diceritakan Rani kepada Nasrudin yang kemudian meminta menemui Antasari lagi. Tujuannya meminta bantuan agar Nasrudin segera dilantik sebagai direktur BUMN karena telah menerima SK.

Pada penemuan kedua itulah terjadi peristiwa yang lebih seronok. Antasari yang awalnya meminta di-pijat punggungnya lantas berbalik badan. Dia mulai melakukan "aktifitas" sembari berkata, "katanya pertemuan selanjutnya kamu mau."

Saat pertemuan kedua itu. Nasrudin sempat meminta Rani mengaktifkan telepon selulernya. Tujuannya agar mengetahui pembicaraan. Namun saat Antasari mulai menyentuhnya. K.mi mematikan ponselnya karena takut terdengar Nasrudin. Ajakan Antasari ditolak Rani dengan mengatakan, "jangan Ik. jangan."

Cerita adegan mesum itu berlanjut dan dibacakan JPU dengan gamblang seperti yang tercantum dalam surat dakwaan. Pengunjung sidang yang memadati ruang sidang utama PN Jaksel sempat tercengang. Antasari yang duduk di kursi pesakitan hanya bisa menggclcng-gclcng saal jaksa menyebutkan kalimat demi kalimat aktivitasnya dengan Rani di kamar 803 itu.

Hingga akhirnya Antasari membuka kancing dan residing cclananya lalu meminta Rani memegang kemaluannya. "Sambil menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah hingga mengeluarkan sperma." kata jaksa Cirus.

Jaksa menguraikan, saat hendak pulang, Antasari memberikan USD SOO kepada Rani. Namun tiba-tiba Nasrudin masuk dan marah. Oia lantas berkata kepada Antasari. "Mengapa bapak bertemu dengan istri saya di sini dan apa yang Bapak lakukan terhadap istri saya" Saal ini. saya bisa panggil wartawan untuk menghancurkan karir I3apnk."

Nasrudin kemudian menampar pipi Kani. Melihal Nasrudin marah. Antasari lantas berkala, "Jangan Pak. saya masih ingin memperbaiki negara." Dia kemudian merangkul dan mengajaknya ke sudut ruangan kamar hold dan berusaha menenangkan sambi berkata, "Kila saudara. Ya sudah nanti kila satu tim."

Namun keesokan harinya. Nasrudin meminta pengakuan Rani di bawah Alquran untuk menceritakan perbuatan apa yang sebenarnya dilakukan di dalam kamar 803.

Jaksa menguraikan, paska peristiwa itu. Nasrudin dan Antasari sempat bertemu lima kali il.il.nn kurun Juni hingga


Desember 2008. Dalam penemuan itu. Nasrudin diantaranya meminta bantuan menghubungi PT Aneka Tambang supaya mempercepat perizinan dan konfirmasi tindak lanjut proses perizinan PT Ronggolawa.

Hingga Antasari menerima SMS dari Nasrudin. Isinya, "Tcrnyata pada waktu Bapak berjumpa di Hotel Gran Mahakam dengan istri saya, (crnyala melakukan pelecehan seksual." Antasari lantas menjawab SMS itu "Aslaghfirullah. Pak. janganlah sekejam itu menuduh saya."

Nasrudin mulai mengancam saat menanyakan proses perizinan PT Ronggolawc yang tidak ditanggapi. Dia mengancam mempublikasikan perbuatan Antasari dengan istrinya di kamar 803 dan mengadukan ke DPR. Saal perayaan tahun baru 2009, istri Antasari, Ida Laksmiwaii, menerima telepon dari seseorang yang mengatakan, "Suamimu tidur dengan perempuan lain, perempuannya ada di samping-ku." Kemudian terdengar suara perempuan, "Suamimu sudah kuiiduri."

Ancaman dan teror itu, lanjut jaksa, membuat Antasari takut dan panik. Dia menduga orang yang meneror adalah Nasrudin. Antasari lantas meminta bantuan Sigid Haryo Wibisono untuk mengamankan atau menghabisi Nasrudin. Kemudian terjadilah pertemuan antara keduanya dengan Kombes Pol Chairul Anwar di rumah Sigid, Jalan Pati Unus 35 Jaksel.

Permasalahan yang dihadapi Antasari dilaporkan ke Kapolri yang kemudian membentuk Tim yang diketuai Chairul Anwar. Atas hasil penyelidikan (im. Antasari disarankan membual laporan ke polisi. "Namun lidak disetujui dengan alasan privasi sebagai ketua KPK," kala jaksa.

Tidak hanya itu, Antasari sebagai ketua KPK juga inco minta stafnya di KPK untuk menyadap empat nomor HP. Dua di antaranya adalah milik Nasrudin Saal stafnya meminta menghentikan penyadapan itu, Antasari mengatakan. "Saya apa dia yang mali."

Karena teror yang tak bcrhenti.

Anlasari meminta bantuan lagi kepada Sigid yang kemudian mengusahakan orang yang menghabisi Nasrudin melalui saksi Kombes Pol Wiljardi Wi-zar. Wiliardi mengatakan "siap mengamankan" dengan harapan promosi jabatannya yang akan dibicarakan Antasari dengan Kapolri.

Foto wajah, foto mobil, alamat rumah, dan alamat kantor Nasrudin yang diperoleh tim bentukan Kapolri diserahkan ke Wiliardi. Perwira .menengah itu kemudian menghubungi Jerry Hermawan Lo yang menghubungkan dengan Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo. "Sambil memperlihatkan foto, menyampaikan ada lugas negara dan sangat rahasia," urai jaksa. Tugas itu, diteruskan Edo kepada Hendrikus Kia Walcn. Sebagai dana operasional, Wiliardi meminta kepada Sigid uang senilai Rp 500 juta.

Aksi yang dikoordinasikan itulah yang menyebabkan Nasrudin meregang nyawa ler-lembus peluru usai bermain golf di Padang Golf Modcrnland, Tangerang. 14 Maret 2009, lalu. Dengan dakwaan itu, Antasari dijerat dengan pidana pasal 55 ayal (I) ke-I KUHP jopasal 55 ayal (I) ke-2 KUHP jo pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman maksimal adalah hukuman mati.

Bagaimana tanggapan Antasari ulas dakwaan dari koleganya sesama jaksa itu" Ania-sari yang mengenakan kemeja batik warna pulih dengan mfliif hitam nu tampak tenang mendengarkan dakwaan. Namun saat ditanya majelis hakim yang diketuai Herri Swantoro. Antasari menjawab, "Saya sangal belum mengerti."

Pria kel.llm.n Bangka itu mempertanyakan pasal penyertaan yang diterapkan oleh jaksa. "Siapa yang dibujuk dan siapa yang membujuk." kala Antasari. Hakim lantas meminta jaksa untuk menjelaskan secara lisan.

Namun kciidak mcngertian Antasari tersebut ditanggapi dengan nada tinggi oleh jqksa Cirus. "Terdakwa adalah mantan jaksa, mantan kelua KPK. bagai-mana bisa tidak padu paham dengan dakwaan yang sudah jelas." katanya yang disambut sorakan dari pengunjung.

Hakim lantas menengahi, keberatan pihak Antasari akan dicatat dan akan disampaikan dalam eksepsi (nota keberatan). "Kami mohon waktu satu minggu untuk mengajukan eksepsi," kata salah satu kuasa hukum Antasari. Juniver Girsang.

Di ruang sidang yang berbeda, bersamaan dengan sidang Antasari juga digclarsidang dengan terdakwa Sigid Haryo Wibisono, Jerry Hermawan Lo, dan Wiliardi Wizar. Mereka didakwa terlibat turut serta dalam pembunuhan terhadap Nasrudin. Dalam persidangan. Wiliardi dan Sigid langsung mengajukan ckscpsinya atas dakwaan jaksa.

"Kalau disebut bahwa pertemuan di Pati Unus ada persekongkolan jahat (membunuh Nasrudin. Red), saya nyatakan itu tidak benar," kata kuasa hukum Sigid, Sholeh Amin. Diajuga mengajukan penangguhan penahanan alas diri kliennya itu.

Sementara kuasa hukum Wiliardi. Sanlrawan T. Paparang mempertanyakan tidak adanya pemeriksaan terhadap Kapolri. Hal itu untuk mengetahui tentang pembentukan tim yang diketuai oleh Chairul Anwar. "Apakah klien saya dijadikan tumbal untuk menghilangkan jejak tim yang dibentuk Kapolri, " katanya, usai sidang.

Secara terpisah. Jaksa Agung Hendarman Supandji menegaskan, pihaknya sudah mengirimkan pemberitahuan ke Presiden SBY tentang perubahan status Antasari dari tersangka menjadi terdakwa. "Sudah saya teken hari ini (kemarin. Red)," kala Hendarman di Kejagung usai bertemu Ji.-iiL.iin pimpinan KPK.

Selanjutnya, dengan pemberitahuan tersebut. Presiden akan menindaklanjutinya dengan menerbitkan Keppres tentang pembcrhantian secara tetap Antasari dari jabatan kelua KPK. saat ini, Presiden juga telah menunjuk Pelaksana lugas (Pit) pimpinan KPK pengganti Antasari, yakni Tumpak Hatorangan Panggabean. (Tal)

Sita Jaminan Probo Capai Rp 23 M

Radar Banyumas, 09 oktober 2009

Berkas Probo dan Fajar Dilimpahkan


CILACAP- Perkara dugaan korupsi yang menyeret terdakwa Bupati Cilacap Probo Yulastoro dan Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Fajar Subckiidimulai. Kemarin, berkas perkara pejabat tinggi Cilacap tersebut dilimpahkan dengan bukti sita jaminan sekitar Rp 23 miliar.

"Total uang ada sekitar Rp 500 juta yang sudah disetor ke kas daerah. Sedangkan sisanya berupa lima sertifikat tanah milik Pak Probo," ujar Kajari Cilacap M Yamin RS, di sela-sela penyerahan berkas perkara di


Pengadilan Negeri (PN) Cilacap.

Barang yang dijadikan sita jaminan antara lain, sertifikat tanah di Jalan Kalimantan, Karangjati dan Palugon. Sedangkan lainnya berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Kecamatan Kesugihan dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Randcgan, Banyumas.

Pelimpahan berkas perkara ini cukup menarik perhatian. Tidak tanggung-tanggung, untuk mengamankan pelimpahan berkas perkara. Kejaksaan Negeri dijaga aparat berpakaian preman.

Sedangkan di PN Cilacap selain petugas Unit Perintis Sabhara, terlihat setidaknya lima orang Brimob bersenjata laras panjang.

Pelimpahan yang dilakukan sekitar pukul 12.20, dipimpin langsung Kajari Cilacap M Yamin RS. Ikui dalam rombongan. Asipidsus Kejati Uung Abdul Syakur. Kasi Penyidik Kejari Gatot Scmbodo. Sedangkan dari Kejari hadir Kasi-pidsus Andi Permana, Kasi intel Eko Pranyoto dan Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Teguh Praadhyaksa.

Yamin dan Uung langsung bertemu dengan Kepala PN Manahan MP Sitompul. Sedangkan administrasi berkas diserahkan Gatot kepada Panitera Suroso. Tebal berkas perkara Probo yang dijilid dengan hardcovcr warna pink im hampir dua rim kertas atau sekitar 1.000 lembar. Sedangkan untuk Fajar lebih tipis sekitar 600 lembar. Sedangkan untuk barang bukti juga sudah dijilid dengan warna yang sama dengan ketebalan antara 700-800 lembar.

Berkas perkara Probo terda fiar dengan nomor register B 339/ 03.17/Kl. 1/10/2009. Sedangkan berkas Fajar terdaftar dengan nomor register B 340/03.17/Fi. I/

10/2009. "Dengan pelimpahan ini maka kewenangan ada pada Pengadilan Negeri Cilacap untuk mcnyidangkannya." terang


Yamin.

Persidangan nanti, tambahnya, kejaksaan sudah menyiapkan enam orang jaksa. Empat orang berasal dari kejaksaan tinggi yang diketuai Gatot Scmbodo dibantu dengan Uung Abdul Syakur. Heni SH, dan Ganda Nugraha. Kejari yang semula hanya menempatkan Andi Permana dalam tim JPU. akhinya menambah satu urang lagi yakni jaksa Teguh Praa-dhyaksa.

Kedua pejabat ini telah ditetapkan menjadi tersangka dalam serangkaian kasus korupsi, antara lain penyimpangan pembayaran retribusi PT Pelindo III Cabang Tanjung Intan kcpadu Pemkab Cilacap 2004-2005. korupsi dana operasional kopr-dinasi pengendalian pendapatan daerah 2006. serta kasus korupsi penerimaan dana insentif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 2005-2006 dengan tolal kerugian negara sebesar Rp 21,8 miliar.

Mereka dikenakan pasal tentang korupsi sebagaimana diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi


Sementara pagj sebelum pelimpahan. Wakil Bupati Cilacaplaliu Suwarto Pamuji dalang ke Kejaksaan Negeri Cilacap. "Saya diundang oleh Kajari uniuk koordinasi terkai.1 pelimpahan Pak Probo. Katanya nanti siang (siang kemarin. Red) akan dilimpahkan," terangnya.

Mcnurut Tatto, koordinasi dilakukan untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Semua pihak menginginkan agar situasi Cilacap tetap kondusif. "Tidak ada ancaman Hanya sedia payung sebelum hujan. Kami mengajak masyarakat berdoa, agar Cilacap menjadi lebih baik," terangnya


Kabar yang beredar, ada rencana Tatto il.ni Sekda Cilacap Muslich untuk menghadap Probo di LP. Namun Wabup membantah tegas kabar tersebut. "Saya (idak ditelepon. Coba saja tanya sekda," ujarnya sembari berjalan.

Tatto yang mengenakan balik coklat hitam tampaknya memilih memberikan jawaban yang penuh arti terkait berbagai hal yang menyangkut Probo. Termasuk tentang apakah Tatto sudah pernah bertemu dengan bupati selama ditahan di LP Cilacap. "Saya dulu kan sudah menjawab. Ha...ha.. ha...Sudnh ya. Sudah," ujarnya sambil menuju ke mobil dinasnya, (amu)

08 Oktober, 2009

Kades Minta Dewan Realisasikan Janji

Radar Banyumas, 08 Oktober 2009

BANYUMAS-Kalangan kepala desa di eks Kawedanan Banyumas dan Sumpiuh berharap anggota dewan yang baru merealisasikan janjinya. Caranya yakni dengan merealisasikan pembangunan desa yang mereka ajukan melalui proposal.

Salah satu Kades di eks Kawedanan Sumpiuh Khodirun menuturkan proposal pembangunan desa bisa disetujui dan direalisasikan. Janji tidak hanya sekedar janji seperti saal kampanye. "Apalagi sudah ada wakil rakyat dari daerah pemilihan di sini yang duduk di DPRD Banyumas. Kami harap mereka bersedia membantu merealisasikan apa yang kami ajukan lewat proposal," ujarnya kemarin.

Noto, seorang Kades di Kecamatan Kemranjen juga memilikikeinginan yang sama. Anggota dewan diharapkan segera membantu kepentingan warga untuk membangun daerahnya. Apalagi anggota dewan itu telah mendapat dukungan dari warga hingga bisa duduk di kursi dewan. "Jangan sampai seperti kacang yang lupa pada kulitnya, itu tidak benar," ucapnya.

Menanggapi hal itu Ketua DPRD Banyumas Juh Krisdianto berjanji akan memperhatikan wilayahnya seperti yang diharapkan para kadcs/kalur di eks Kawedanan Banyumas dan Sumpiuh.

"Semua aspirasi tetap akan diperhatikan, juga akan direalisasikan sesuai kondisi yang ada. Semoga bisa terjalin kerjasama yang baik demi kemajuan pembangunan di Banyumas," jelasnya. (min)

Perlu terobosan

Radar Banyumas, 08 Oktober 2009

"KEPADA calon upati Kebumen yang baru, tolong wilayah Kebumen utara atau dikenal dengan wilayah pete sewu diprioritaskan. Kami butuh sarana infrastruktur yang memadai." (cah)

Kepentingan Anak Muda

Radar Banyumas, 08 Oktober 2009

"KEBUMEN butuh bupati yang memperhatikan kepentingan anak muda dnn memperhatikan perkembangan seni dan budaya asli Kebumen. Kemajuan kebumen ada di tangan para putera daerah sendiri. Maju Kebumenku." (cah)

Bappeda Bagikan Surat Edaran

Radar Banyumas, 08 oktober 2009

Terkait Pencatatan Nama Kepala Bappeda

PURBALINGGA-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purbalingga, Ir Setiyadi menyampaikan surat edaran kepada camat di seluruh Purbalingga

Surat tertanggal 5 Oktober tersebut berisikan pemberitahuan kepada camat tentang proses tahapan kegiatan yang dibiayai APBD/APBN. Surat itu merupakan buntut dari dugaan penipuan dan orang yang mengatasnamakan Kepala Bappeda maupun pejabat Bappeda Purbalingga yang menjanjikan dapat mcangalokasikan proyek di suatu desa dengan imbalan dalam jumlah tertentu,

Melalui surat nomor 350/829. Kepala Bappeda Purbalingga memberitahukan pengalokasian program atau kegiatan yang dibiayai APBD selalu melalui tahapan yang baku. Tahapan itu dimulai dari musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.

Setelah Musrenbang, kegiatan itu juga dibahas dalam penyusunan rencana kegiatan pembangunan daerah (RKPD) oleh SKPD terkait. Tahap selanjutnya adalah penyusunan kebijakan umum APBD (KUA) dan prioritas plafon anggaran (PPA) yang disepakati bacrsama DPRD. Setelah lahap penyusunan KUA dan PPA. kegiatan itu masuk dalam rencana APBD dan lahap terakhir adalah penetapan APBD oleh DPRD.

"Kegiatan yang dibiayai APBD Provinsi maupun APBN merupakan usulan pemerintah kabupaten atau masyarakat. Itu melalui pengajuan proposal. Tidak ada kegiatan atau program yang turun secara tiba-tiba," tutur Kepala Bappeda Purbalingga, Ir Setiyadi MSi.

"Jika menerima telepon atau surat yang mengatasnamakan Kepala Bappeda dengan maksud tersebut (menjanjikan proyek dan meminta imbalan-red) mohon tidak dilayani dan bila perlu laporkan saja ke pihak yang berwajib," tambahnya.

Setiyadi menjelaskan, informasi mengenai adanya seseorang yang mengatasnamakan Kepala atau pejabat Bappeda yang menjanjikan proyek dan mcnmima imbalan kepada para kepala desa itu tcmyata terjadi di beberapa kecamatan.

Modusnya, orang tersebut menelepon para kades dan menjanjikan adapat mengalokasikan proyek ke desa yang bersangkutan. (bdg)

Fraksi PDIP Usulkan Wajah Lama

Radar Banyumas, 08 Oktober 2009

Untuk Ketua Komisi

PURBALINGGA- Fraksi-fraksi yang ada di DPRD Purbalingga mulai saling lobi dan mengusulkan nama kelua komisi. Meskipun pembahasan alai kelengkapan dewan termasuk komisi masih jauh. Namun kedudukan kelua komisi dinilai sangat strategis bagi fraksi. Salah satunya dari Fraksi PDI Perjuangan yang masih mengusung wajah-wajah lama untuk calon ketua Komisi.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Catur Setyo Utomo SH mengatakan fraksinya sudah mengusulkan beberapa calon ketua di setiap komisi. Masing-masing komisi A (Mimbarudin, Khodirin dan dr Mulyadi). Komisi B (Hartoyo SE, Sakhid AMd Pt dan Hj Utik Andrawati), Komisi C (Catur Setyo Utomo SH. Bambang Irawan SH, dan Tongat) serta Komisi D (Imam Khacrudin. Sunarto SH dan Joni ST).

"Kami memang memasang wajah-wajah lama yang pernah berkiprah di komisi bersangkutan pada masa jabatan 2004-2009 kemarin. Orang-orang itu dinilai sudah mendalami dan mumpuni," katanya. Rabu (7/10).

Catur membenarkan adanya anggapan fraksi PDIP mengincar jabatan ketua komisi D. Meskipun sebenarnya semua orang bisa berkiprah di komisi apapun.

"Tergantung personil yang melaksanakan lugas nanti. Diberikan tanggungjawab di komisi apapun haras siap." imbuhnya.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan lintas fraksi. Bahkan ada wacana dalam pembicaraan awal tentang ketua komisi. Antara lain, ketua Komisi A dari Fraksi Persatuan Pembaharuan Bangsa yang terdiri PPP. PDP dan PMB. Kelua Komisi B dari PKB, Komisi C dari PKB.

Wacana itu muncul karena, dari 7 fraksi yang ada. 4 fraksi sudah menduduki ketua dan wakil kelua dewan, yaitu Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Demokrat, Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Amanat Rakyat.

Sementara itu. Humas Sekretariat DPRD Purbalingga Siti Nur Iriani menjelaskan, berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan., pembahasan alat kelengkapan dewan termasuk komisi akan dilakukan pada Senin (19/10) mendatang dalam Rapal Koordinasi Pembentukan Alat Kelengkapan DPRD.

"Sesuai UU Nomor 27 Tahun 2009, rapat koordinasi akan membentuk alat kelengkapan dewan lengkap. Tidak hanya komisi, termasuk Badan Musyawarah, Badan Anggaran, Badan Kehormatan dan Badan Legislasi. Sedangkan Penetapan Pimpinan dan Anggota Alat Kelengkapan DPRD dilaksanakan pada Rabu (28/10) dalam rapat paripurna," paparnya. (amr)

07 Oktober, 2009

Bendung Banjarsari Segera Ditinjau

Radar Banyumas, 08 Oktober 2009

PURBALINGGA-Pemerintah Desa Banjarsari Kecamatan Bobotsari sedikit bernafas lega. Pasalnya keluhan warga mengenai bendungan Banjarsari bakal segera ditindaklanjuti. Keluhan itu antara lain bangunan bendung yang mulai rusak dan terlihat kurang kuat.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Banjarsari. Subiyastuti, kemarin. Menurutnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga akan memfasilitasi dengan menyampaikan himbauan kepada pemborong untuk mengecek kembali. Sedangkan dari pengecekan sementara petugas DPU Purbalingga belum lama ini, tidak terdapat kerusakan seperti yang dikhawatirkan warga.

"Kata petugas PU itu hanya berlumui dan bangunan tidak rusak. Termasuk kekhawatiran bendung mengalami kebocoran itu tidak benar." kata Subiyastuti menirukan salah satu petugas dari DPU.

Pihaknya juga akan melaporkan secara resmi keluhan warga kepada dinas terkait. Karena warga tak bisa disalahkan, mereka membutuhkan penjelasan yang tepat dan mudah dimengerti. Apalagi bangunan bendung masih dalam tanggung jawab pemeliharaan pihak pemborong.

Ditambahkan Subiyastuti, kemungkinan besar pemborong akan turun secepatnya. Pihaknya siap menjelaskan keluhanwarga yang selama ini mereka lontarkan kepada pihak desa kepada pihak terkait. Masyarakat juga sedikit yang mengetahui jika bangunan bendung bukan, proyek desa, namun diborongkan.

Pemerintah desa berharap dalam beberapa hari kedepan tim segera turun untuk meninjau dan menjelaskan kepada masyarakat. Setidaknya melalui pemerintah desa untuk disampaikan kepada warga.

"Dibangunnya bendung kami akui sangat mempengaruhi kesadaran warga untuk tepat membayar pajak. Karenanya ada apapun terkait bendung itu, wajar jika warga mengeluhkannya," imbuh Subiyastuti.

Seperti diketahui sedikitnya 80 hektare lahan sawah di wilayah desa Banjarsari akan menggunakan sumber irigasi bendung Karangduwur Banjarsari itu. Bisa dibayangkan jika bendung rusak ataupun tidak optimal fungsinya. Karenanya sebelum kondisi lebih parah, pengecekan sejak awal seharusnya dilakukan.

Sesuai dengan surat dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, bendung dengan lebar 29 meter dan kedalaman sekitar 4 meter itu mulai dibangun 16 Maret tahun lalu dengan anggaran Rp 749.000.000 dan waktu pelaksanaan 120 hari kalender. Sekitar Desember masa pemeliharaan selesai, karena 120 hari kalender. (amr)

Rita Isola Masih Bermasalah

Radar Banyumas, 07 Oktober 2009

Budi Pemilik Rita Ditahan

PURWOKERTO-Toko Serba Ada (Toserba) Matahari di jalan Jenderal Sudirman yang telah menjelma menjadi Rita Pasaraya ternyata masih menyisakan masalah. Budi Hartono (50) salah seorang pemiliknya, ditahan di Mapolres Banyumas karena dilaporkan memalsukan dokumen bestek.

Kapolres Banyumas AKBP RZ Panca Putra, saat dihubungi Radarmas kemarin membenarkan soal penangkapan ini. Hanya saja Kapolres belum mau memaparkan lebih lanjut. "Masih diperiksa di Satreskrim Polres Banyumas," kata dia. Sejak awal kasus ini memang cukup tertutup. Pihak kepolisian yang dikonfirmasi wartawan beberapa kali belum mau memaparkan bagaimana kasus ini sebenarnya. Bahkan setelah pemilik Rita Pasaraya ditahan.

Terpisah kuasa hukum. Budi Hartono, Sugeng Riyadi SH, mengaku tengah mempersiapkan pembedaan terhadap kliennya. Selain itu pihak keluarga Budi juga gencar melakukan mengajukan penangguhan penahanan dan pengalihan jenis tahanan kepada Kapolres Banyumas. "Keluarga sudah, tapi saya belum. Soalnya masih ada urusan di Jakarta," tukasnya saat dihubungi Radarmas, Selasa (6/10).

Sugeng mengatakan, pihaknya baru dua kali mendampingi Budi Hartono. Pertama saat diperiksa sebagai saksi di Polres dan yang kedua saat Budi sedang dikonfrontir dengan Pemilik PT Pola Dwipa Semarang. Sunarto, Senin (5/10). Dalam pemeriksaan tersebut. Sunartomembenarkan kalau dokumen bestek itu contoh dari PTnya, namun tanda tangan dan stempel dari Budi Hartono sehingga seolah-olah seperti dibuat pihak Pola Dwipa.

"Tapi bukan kewenangan saya untuk membeberkan hasil kroscek Sunarto dengan Budi Hartono. Kalau menanyakan soal langkah upaya hukum apa yang akan saya tempuh, saya siap." tegasnya.

Dikatakan Sugeng, saat ini Polres Banyumas masih belum mengabulkan permohonan pihak keluarga untuk menangguhkan penahanan Budi. Padahal selama ini kliennya sudah bersikap kooperatif dengan penyidik. Sugeng menjelaskan akan memperdalam hasil pemeriksaan Polisi untuk segara membuat pembelaan. Terpisah Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Suroso menyatakan, dalam menerapakan pelayanan publik yang lebih baik. Pemkab memang menerapkan kemudian dalam permohonan izin. Namun demikian, kemudahan yang diberikan itu tentu saja tidak bertentangan dengan aturan yang harus diberlakukan. "Kita tetap tegas dalam aturan meski kila berikan kemudahan bagi pemohon," katanya.

Terkait IMB Matahari, jelas Suroso, pihaknya juga memperlakukan sama dengan yang lain. Karena dari syarat izin yang harus diajukan pemohon seluruhnya sudah diserahkan, maka pihaknya mengeluarkan ijin atas pendirian bangunan tersebut. "Ada sepuluh syarat, baik tekhnis maupun administrasi sudah dilengkapi. Adapun soal tanda tangan, kami tidak mengetahui apakah itu palsu atau tidak," kata Suroso. (aga/ina)

Mahasiswa Kembali Demo BOPP

Radar Banyumas, 07 Oktober 2009

PURWOKERTO-Keinginan mahasiswa Unsoed yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) guna membicarakan Bantuan Operasional Pendidikan (BOPP) dengan pihak rektorat kembali gagal.

Aksi pada mahasiswa dilakukan bertepatan dengan wisuda sarjana yang diselenggarakan Unsoed. di Gedung Sumardjito Selasa (6/10) sekitar pukul 09.00. Aksi diawali dengan pembacaan doa bersama berlokasi di kampus belakang bergerak menujugedung Sumardjito, gedung yang dijadikan tempat wisuda.

Sayang hingga pukul 11.30 WIB Rektor Unsoed Sudjarwo tidak terlihat. Tak juga berhasil menemui rektor para pendemo membakari kertas. Mereka akan terus menuntut untuk bertemu dan membicarakan BOPP yang mereka anggap memberatkan para mahasiswa baru tahun angkatan 2009.

Para pendemo menilai BOPP membuat tertekan teman-teman mahasiswa baru angkatan 2009. Para mahasisawa baru tertekan karena khawatir tidak bisa melunasi BOPP yang diberi kesempatan mengangsur sesuai 4 pilihan nominal angka yang mereka pilih untuk menyumbang. Para mahasiswa khawatir mendapat sanksi jika tidak mampu melunasi.

Apalagi menurut pimpinan aksi Helmi yang juga sebagai Presiden BEM Ekonomi mengatakan, hampir sebagian dekan tidak mengetahui penggunaan, alokasi dan peruntukannya. (ap4)

Pendaftaran CPNS Unsoed Diperpanjang

Radar Banyumas, 07 Oktober 2009

PURWOKERTO - Waktu pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) diperpanjang hingga Kamis (8/10) besok. Selain itu juga ada beberapa perubahan terkait dengan persyaratan kualifikasi pendidikan untuk formasi tertentu.

"Seharusnya ditutup Selasa (6/10) hari ini, tapi berdasarkan surat edaran dari Depdiknas diperpanjang hingga Kamis (8/10) pukul 14.00," kata Humas Unsoed Heru Buntyadi.

Ia menjelaskan perpanjangan waktu pendaftaran berdasarkan Surat Edaran Kepala Biro Kepegawaian Depdiknas RI Nomor 6041/A4/KP/2009 yang mengumumkan perubahan Pengumuman Rektor Unseod Nomor 4329/H23/KP/2009 tanggal 11 September tentang penerimaan CPNS tahun 2009.

Dalam SE tersebut juga diumumkan perubahan kualifikasi pendidikan untuk S2 manajemen yang sebelumnya harus berasal dari S1 manajemen, sekarang Sl nya bisa berasal dari S1 manajemen, akuntansi dan IESP. Begitu juga dengan S2 ilmu politik, sekarang bisa berasal dari semua jurusan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip).

"Persyaratan yang lainnya masih mengacu pada Pengumuman Rektor Unseod Nomor 4329/H23/KP/2009 tanggal 11 September tentang penerimaan CPNS tahun 2009," tambahnya. Sampai Selasa (6/10) kemarin, jumlah CPNS yang mendaftarkan diri sebanyak 221 orang yang terdiri dari teknisi sebanyak 98 orang dan tenaga teknis 123 orang. Tahun 2009 ini, Unsoed membuka lowongan untuk 39 formasi yang meliputi 34 dosen dan lima untuk teknisi. (nun)

Warga Miskin Siap Class Action Bupati

Radar Banyumas, 07 Oktober 2009

Buntut Penghentian SKTM

PURWOKERTO-Sejumlah orang yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Miskin (FPMM) Banyumas akan menggugat Bupati Banyumas Drs H Mardjoko MM melalui class action. Ancaman itu dilakukan setelah dalam aksi demontrasi menolak kebijakan pemberhentian pelayanan berobat gratis melalui syarat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Selasa (6/10) kemarin, tuntutan mereka bertemu dengan bupati tidak dipenuhi.

"Kita akan tuntut bupati yang telah mengabaikan amanah undang-undang, Perda dan tidak pernah mempedulikan nasib orang miskin. Kita akan maju ke ranah hukum, kita akan ajukan class action," tegas koordinator aksi. Yoyok Sukoyo.

Aksi demontrasi yang dilakukan FPMM Banyumas kemarin duku! kekuat 11 orang. Mereka menggelar spanduk di bawah tiang bendera alun-alun serta menggelar orasi secara bergantian. Tulisan pada poster yang mereka gelar berisi kecaman terhadap bupati yang mengeluarkan kebijakan mencabut bantuan berobat gratis bagi warga miskin non kuota Jamkesmas melalui SKTM.

Yoyok Sukoyo yang berorasi dengan bahasa Banyumasan menyatakan bahwa saat ini bukanlah era orde baru dimana pemimpin biasanya mengambil kebijakan tanpa memperhatikan dampak buruknya terhadap masyarakat. Bupati juga diminta tidak sewenang-wenang dengan menunjukkan bahwa dirinya berkuasa atas segala keputusan. "Satpol PP juga itu, kenapa pintunya ditutup. Ini bukan jaman orba, saya berani berhadapan dengan anda sekalian. Kami rakyat pemilik negeri ini, rakyat miskin yang telah diinjak-injak haknya oleh bupati," tandas tokoh tua PDIP Banyumas ini.

Yoyok menambahkan, bupati dipilih oleh rakyat, bukan seperti penguasa pada zaman Pajang yang memiliki kekuasaan mutlak. Jadi, tegas Yoyok, Bupati juga harus mempertimbangkan beban spiritual yang harus ditanggung karena dirinya telah disumpah untuk mengabdi kepada rakyat Banyumas. "Jangan merasa paling hebat, saat disumpah anda berjanji akan mengabdi kepada rakyat tapi ketika rakyat sedang membutuhkan, justru kebijakan nyleneh karepe dewek yang dikeluarkan," tegasnya.

Peserta demo lainnya. Bangkit menyatakan, denyut pergerakan di Kabupaten Banyumas tak pernah berhenti karena banyaknya kebijakan bupati yangtelah melukai rakyat. Jika hal ini tidak pernah akan berhenti, maka rakyat akan bersatu untuk melawan. "Jika tak diingatkan maka akan terus terjadi lagi tragedi tragedi selanjutnya," tegas Bangkit.

Dikatakan Bangkit, wakil rakyat juga jangan tinggal diam Harus ada ketegasan dari lembaga legislatif untuk mendesak bupati untuk segera memberlakukan kembali program bantuan kesehatan untuk masyarakat miskin non kuota Jamkesmas. "Kalau dewan tak berani, mending mereka mundur!," tegasnya.

Lima orang anggota dewan yakni Ir Budiyono, Widodo Dwi Prastowo, Yoga Sugama SE, Ibnu Salimi SPt dan Mufarikhan LC menemui pendemo saat mereka akan merengsek masuk ke halaman pendopo. Mereka meminta agar dialog dengan anggota dewan yang menemui mereka dilaksanakan di depan pendopo Si Panji. Namun oleh Satpol PP, para pendemo tidakdiperbolehkan masuk karena pada saat bersamaan sedang diselenggarakan acara pemberian SK CPNS oleh bupati. Dialog dengan wakil rakyat akhirnya digelar di depan pintu masuk pendopo Si Panji.

Yoga Sugama SE menyatakan, legislatif memiliki media sendiri untuk memprotes kebijakan ini melalui forum di gedung dewan. Soal penolakan kebijakan tersebut seperti yang disampaikan pendemo, kata Yoga, dewan sudah memperjuangkan dengan mengundang eksekutif dengan menyampaikan tuntutan yang sama. "Jika anda menyuarakan aspirasi di sini, kami juga memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat di gedung sana," tandas wakil rakyat dari Fraksi Gerindra Nurani Rakyat ini.

Sedangkan Wakil Ketua DPRD Banyumas Widodo Dwi Prastowo menyatakan, dewan akan menyampaikan aspirasi pendemo untuk disampaikan ke eksekutif. (aga)

9.000 Kartu Jamkesmas Tak Bertuan

Radar Banyumas, 07 Oktober 2009

DARI 658 ribu kuota Jamkesmas yang diterima Kabupaten Banyumas, sebanyak 9.000 kartu ternyaja tidak bertuan. Sedangkan masyarakat yang dalam pendataan tidak masuk dalam kuota Jamkesmas kemudian meminta layanan gratis kepada Pemkab melalui SKTM tercatat sebanyak 6.000 orang.

Direktur RSUD Banyumas Dr Gempol Suwandono mengatakan, dana Jamkesmas yang turun dari pusat seluruhnya mencapai Rp 39 miliar, sedangkan total dana yang sudah masuk ke rekening kepala Puskesmas sebesar Rp 8 miliar dan para direktur rumah sakit sebanyak Rp 31 miliar. "Saat ini kita sedang melakukan upaya pendataan ulang untuk mengcover warga miskin yang tak tertampung dan saat ini mereka menggunakan SKTM agar bisa memiliki kartu Jamkesmas," kata Gempol, kemarin.

Sementara itu, warga Desa Rawalo Kecamatan Rawalo, Budiana, mengungkapkan, dirinya sampai sekarang masih merasa kesulitan ketika meminta bantuan keringanan beban biaya perawatan keponakannya di rumahsakit. Ajip Riyadi, keponakannya itu, saat ini dirawat di RS Margono Soekardjo karena menderita tipes dan hilang ingatan yang dikatakannya karena efek dari penyakit tersebut. "Saya sedang meminta proses SKTM, tapi belum bisa sampai sekarang. Padahal saya sangat membutuhkan," kata buruh serabutan yang juga ketua RT 3 RW 8 tersebut.

Sebagai ketua RT, Budiana mengetahui betul bahwa di lingkungannya sebenarnya banyak warga yang seharusnya mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

Namun dari 140 KK dengan total jiwa sebanyak 450 orang, hanya 160 Jamkesmas yang diberikan kartu untuk bisa berobat gratis tersebut. "Seharusnya Jamkesmas yang diberikan lebih banyak. Selain itu masih ada pendataan yang kurang valid karena terkadang diberikan atas dasar suka dan tidak suka," tuturnya saat akan meminta penjelasan ke Pemkab, kemarin.

Budiana membandingkan antara Pemkab Banyumas dan Pemkot Bandung yang sangat jauh berbeda dalam pola pendataan sehingga mengakibatkan kurang tepatnya penerima Jamkesmas. "Di Bandung, pihak kecamatan ataupun Puskesmas langsung turun ke lapangan untuk meninjau apakah warga itu layak atau tidak. Sedangkan di sini, begitu desa menyerahkan datanya, langsung disetujui tanpa ada peninjauan ulung." ungkapnya.

Mantan Ketua Komisi A DPRD Banyumas Wiyono SH Minim mengungkapkan, kebijakan melayani masyarakat miskin dengan anggaran APBD sebagai pendamping dari program pusat harus tetap dilaksanakan. "Aturan sudah dibuat dengan tegas dalam Perda. Dulu, waktu penganggaran saja saya walk out karena anggaran untuk kesehatan nilainya tidak logis," tandas Wiyono. (aga)

GEGERAN LAGI

Radar Banyumas, 07 Oktober 2009

PURWOKERTO-Pengguna jalan Jenderal Sudirman (Jensud) kembali disuguhi tontonan menghebohkan Selasa (6/10). Usaha Satuan Polisi Pamong Praja (Satpel PP) menertibkan trotoar jalan Jenderal Sudirman kembali mendapat perlawanan sengit dari Pedagang Kaki Lima (PKL).

Tanda-tanda bakal terjadi keributan sebenarnya sudah terlihat sejak pukul 09.00. Setelah sehari sebelumnya ditertibkan para PKL kembali menggelar lapak-lapak mereka. Bahkan pada pukul 12.00 puluhan PKL Jensud sudah berkumpul dan terlihat sudah bersiap jika petugas Satpol PP datang untuk menertibkan mereka lagi.

Dan sekitar pukul 14.10, sedikitnya 45 petugas Satpol PP dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Bakesbangpolinmas mulai mendatangi lapak-lapak PKL yang masih membandel. Petugas langsung menghampiri dan mengamankan lapak yang sempat dipertahankan PKL. Terlihat ada dua lapak yang diambil dan diamankan oleh petugas.

Saat itu pula keributan pecah. Emosi para PKL tak terbendung. Mereka langsung melawan petugas yang mengambil lapak dan barang dagangan mereka. Aksi dorong tak terelakan di perempatan Pasar Wage. PKL terus berusaha menghalangi petugas dengan melemparkan besi-besi penyangga lapak, kayu sandal dan sejumlah barang lainnya ke arah petugas.

PKL yang terlihat emosinya sudah terlalu tinggi langsung dipisahkan dari PKL lain oleh beberapa petugas Satpol PP dan TRC. Para PKL lain yang tak terima berusaha mempertahankan rekannya hingga terjadi aksi tarik manarik antara PKL dengan petugas.

Pertunjukan seperti ini berlanjut sampai depan Hotel Mulia, hingga salah seorang PKL perempuan, Nenda hampir terjatuh. Hal ini dijadikan kesempatan bagi PKL lain untuk mencaci dan mengumpat kepada petugas secara bergantian sambil berteriak-teriak "HIDUP PKL". Suasana makin tegang, beruntung petugas tidak meladeni sehingga tidak terjadi kontak fisik lebih jauh.

Di sisi lain tampak petugas kepolisian kerepotan mengatur lalu lintas akibat pertunjukan ini. Pemandangan macet menghias sekitar perempatan Pasar Wage, yang di keliling! masyarakat sekitar.

Salah seorang PKL perempuan mengaku merasa kecolongan sebab satpol PP datang di waktu yang tidak terduga. "Kita kecolongan, ternyata datangnya siang," ucap PKL itu yang semula mengira petugas Satpol PP akan datang diwaktu yang sama seperti Senin kemarin.

Dede salah satu-PKL mengatakan kalau upaya penertiban bagian dari pengembangan kota yang ingin dilakukan oleh pemkab, sebaiknya jangan menggusur PKL. Ia mengatakan, awalnya yang mereka tahu pelebaran jalan Jensud sebagai upaya pengembangan kota meminta pihak pemilik toko memundurkan bangunannya. "Bukan malah menggusur PKL. Yang jelas kami akan tetap memperjuangkan hak kami agar bisa berjualan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Satpol PP Banyumas Nungky HR mengatakan ada dua lapak dan beberapa barang bukti yang diamankan. "Kalau mereka tetap melawan kami juga akan tetap menjalankan perintah untuk terus melakukan penertiban terhadap mereka." jelasnya.

Ia mengatakan hari ini, Rabu (7/10) dan hari- hari berikutnya tetap akan menertibkan PKL yang terus membandel. "Penertiban akan berlangsung terus sampai pemerintah memberikan kebijakan bam yang bisa diterima PKL," ucapnya.

Sampai hari kemarin lapak yang diamankan pada saat penertiban sebelumnya juga belum ada satupun yang diambil. Menurutnya ada dua lokasi pengamanan lapak, yakni Disperindagkop dan Kantor Satpol PP. "Lapak hasil penertiban hari Senin (5/10) diamankan di Kantor Satpol PP, tapi hasil penertiban hari sebelumnya diamankan di Disperindagkop. Lapak yang di Kantor Satpol PP belum ada satupun yang diambil, begitu juga yang di Disperindagkop," katanya. (ap15/ap4)